FRAKSI GOLKAR DPRD KOTA PROBOLINGGO SOROT KEMANDIRIAN FISKAL DAN KUALITAS BELANJA DAERAH DALAM PANDANGAN UMUM R-APBD 2026
PROLINK🌏News Media
KOTA PROBOLINGGO - Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Probolinggo menyampaikan Pandangan Umum (PU) atas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran 2026 dalam Rapat Paripurna, Rabu, 19/11/2025.
Pandangan Umum yang memuat catatan kritis dan rekomendasi strategis ini disampaikan secara resmi oleh Juru Bicara Fraksi Golkar, H. Amir Mahmud. Fraksi Golkar menegaskan komitmen untuk memastikan APBD 2026 menjadi instrumen penting yang efektif, adil, dan berpihak pada kepentingan masyarakat. H. Amir Mahmud menyatakan, APBD dipandang sebagai instrumen krusial untuk memastikan keberlanjutan pembangunan, peningkatan pelayanan publik, dan penguatan daya saing daerah.
Peningkatan PAD dan Kolaborasi Swasta
Dalam aspek pendapatan, H. Amir Mahmud meminta penjelasan lebih rinci dan mendorong strategi konkret Pemkot untuk:
Target PAD 2026, Meminta proyeksi penerimaan spesifik dari Pajak Daerah, Retribusi, dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah.
Digitalisasi Layanan, Mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berbasis digitalisasi, intensifikasi, dan ekstensifikasi tanpa menimbulkan beban baru bagi masyarakat atau pelaku usaha.
Kolaborasi Swasta, Mendorong Pemkot memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta untuk menciptakan sumber pendapatan baru yang berkelanjutan.
Fraksi Golkar mengajukan pertanyaan mendasar terkait kepatuhan regulasi fiskal terbaru dan akuntabilitas kinerja, Kepatuhan terhadap UU HKPD, Fraksi menanyakan bagaimana postur APBD 2026 memastikan pemenuhan kewajiban minimal 40% untuk belanja infrastruktur dan pembatasan maksimal 30% untuk belanja pegawai, sesuai amanat UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang HKPD.
Terkait SHS, Pertanyaan diajukan mengenai dasar penentuan harga satuan dalam R-APBD 2026, mengingat Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang SHS yang seharusnya berpedoman pada Permendagri No. 15/2025 belum tersedia.
Mengingat tahun 2026 adalah tahun anggaran penuh aktualisasi visi misi kepala daerah, Fraksi meminta penjelasan spesifik mengenai janji-janji kampanye apa yang akan diwujudkan dan alokasi anggarannya.
Fraksi Golkar menekankan efisiensi belanja operasional harus menjadi prioritas agar dana dapat dialihkan untuk belanja publik yang lebih produktif. Belanja modal wajib diarahkan pada program yang memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan, seperti infrastruktur dasar, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.
H. Amir Mahmud menyoroti perlunya sinkronisasi perencanaan (RPD, RKPD, dan KUAPAS) serta mengajukan pertanyaan spesifik pada layanan publik utama, Contoh Layanan Kesehatan, Diperlukan peningkatan pengelolaan lahan parkir yang minim di RSUD Dr. Muhammad Saleh, serta peningkatan mutu pelayanan, keselamatan pasien, dan strategi evakuasi bencana di RSUD/Arrozi.
Tentang penanggulangan Bencana, Fraksi partai Golkar Menanyakan strategi komprehensif Pemkot dalam menghadapi musim hujan dan mengatasi banjir atau genangan air yang sering terjadi hampir di seluruh Kota Probolinggo.
Fraksi mencermati tingginya ketergantungan Kota Probolinggo terhadap dana transfer pusat, dan mendesak langkah jangka menengah untuk memperkuat kemandirian fiskal melalui optimalisasi aset dan pengembangan BUMD.
Mendesak penguatan transparansi penganggaran, serta pencegahan korupsi melalui implementasi SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik).
Berdasarkan seluruh catatan dan rekomendasi yang disampaikan, Fraksi Partai Golkar, melalui juru bicaranya H. Amir Mahmud, menerima Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Kota Probolinggo Tahun Anggaran 2026 untuk dibahas lebih lanjut. Pembahasan akan dilakukan bersama antara Badan Anggaran DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), didahului dengan pembahasan di komisi-komisi.
Editor: Aspari AR
Sumber:
H. Amir Mahmud
Juru bicara fraksi partai Golkar DPRD Kota Probolinggo



Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan Anda di situs resmi kami