Marsda Anumerta TNI Fajar Adrianto Gugur dalam Kecelakaan Udara, Dimakamkan di Kota Probolinggo

prolinknewsmedia.com


PROBOLINGGO, Kecelakaan tragis menimpa Marsma TNI Fajar Adrianto, perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan TNI AU. Ia gugur dalam insiden jatuhnya pesawat latih milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) di wilayah Ciampea, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu pagi (2/8/2025).



TNI Angkatan Udara menganugerahkan kenaikan pangkat anumerta kepada Marsekal Pertama (Marsda) TNI Fajar Adriyanto menjadi Marsekal Muda (Marsda). Kenaikan pangkat ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan pengabdian Fajar selama bertugas.
Fajar gugur dalam kecelakaan pesawat latih Microlight Fixed Wing GT 500 milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) yang terjadi di kawasan Ciampea, Bogor, Minggu (3/8/2025).

Sebelumnya, belasan mobil mengiringi kedatangan jenazah Marsekal Muda (Marsda) TNI Anumerta Fajar Adriyanto di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Monyetan, Jalan Bengawan Solo, Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Senin (4/8/2025). Ia dimakamkan di samping pusara sang ayah.

Peristiwa tragis ini meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi institusi militer tempatnya mengabdi, tetapi juga para sahabatnya. Fajar dikenal sebagai sosok yang giat dan penuh prestasi.


Jenazah tiba sekitar pukul 10.30 WIB dalam peti warna putih yang diselimuti Bendera Merah Putih. Setibanya di lokasi, jenazah langsung dibawa menuju liang lahat. Tak lama berselang, prosesi upacara pemakaman kedinasan pun dimulai.

Upacara pemakaman selesai sekitar pukul 11.50 WIB dan dipimpin oleh Deputi Sarpras, Siskom BNPP Marsda TNI Widyargo Ikoputro sebagai Inspektur Upacara. Sejumlah petinggi TNI turut hadir dalam prosesi tersebut. Marsda Fajar dimakamkan di samping pusara ayahnya, almarhum Kusindriyoto.


Marsda Iko mengaku tak kuasa menahan tangis saat memberikan sambutan. Ia mengenang masa lalu bersama almarhum Fajar yang dikenal sebagai sosok peduli dan berdedikasi.


Sosok almarhum ini sangat peduli dengan temannya dan peduli dengan masalah pembinaan potensi dirgantara. Jadi sejak dulu, beliau ikut Isaka Dirgantara, kemudian membuat kapal model pada saat muda dulu. Makanya tadi saya tidak kuat menahan air mata," kata Marsda Iko.

Lebih lanjut, Marsda Iko mengungkap banyak kenangan yang ditinggalkan almarhum semasa hidup, khususnya saat sama-sama menjalani pendidikan di Taruna Akabri.

"Saya sendiri secara pribadi sangat-sangat berduka dan merasa kehilangan dan tentunya seluruh alumni tahun 1992 TNI AU. Itu saja yang membuat saya tadi saat memimpin upacara pemakaman militer tidak bisa membendung air mata saat sambutan," ungkap Marsda Iko.

Insiden ini menambah daftar duka dalam dunia penerbangan olahraga Indonesia. Almarhum dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam dunia militer dan penerbangan. (AspariAR)















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kartu Pendalungan dan Bestari Resmi Dinyatakan Tidak Berlaku, Diganti Kartu Amanah

Tiga Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Dua Motor di Probolinggo

SMPN 2 Makassar Diduga Jadi Sarang Pungli Seragam dan Calo SPDB,Ketua Pandawa Pattingalloang Desak Investigasi dan Melakukan Aksi Demonstrasi