Presiden Prabowo Tegaskan Perang Melawan Narkoba Sambil Soroti 'Kebocoran' Kekayaan Negara
PROLINK🌏News
JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkotika yang diselenggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Dalam pidatonya, Presiden Prabowo tidak hanya menekankan bahaya narkoba yang merusak masa depan bangsa, tetapi juga menyoroti masalah fundamental yang harus diselesaikan pemerintahannya, yaitu kebocoran kekayaan negara.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa meskipun narkoba adalah ancaman besar, masalah utama yang ia hadapi saat menerima tugas sebagai presiden adalah kebocoran kekayaan negara. Ia mengibaratkan kekayaan negara sebagai darah dalam tubuh.
"Apapun yang kita inginkan mustahil kita capai kalau kekayaan kita tidak kita kuasai, tidak kita kelola. Kekayaan itu ibarat darah di suatu badan. Kalau darah kita bocor mengalir sekian cc, sekian cc, sekian di ujungnya manusia badan itu mati. Sama suatu bangsa, suatu negara itu sama ibaratnya sebagai badan dan darahnya itu adalah kekayaan..." ujar Presiden.
Menurutnya, jika 'darah' kekayaan negara terus bocor selama bertahun-tahun bahkan berdekade, maka kegagalan sebagai suatu bangsa sudah pasti terjadi. Oleh karena itu, di awal pemerintahannya, ia fokus untuk mengkonsolidasikan dan memahami di mana letak seluruh kekayaan negara.
Dalam upaya mengamankan kekayaan dan masa depan bangsa, Presiden Prabowo secara khusus memberikan penekanan dan tugas utama kepada Kapolri.
- 1. Pemberantasan Narkoba: Sebagai ancaman yang merusak generasi muda.
- 2. Penyelundupan: Yang dianggap sebagai salah satu bentuk utama kebocoran kekayaan negara.
- 3. Judi Online: Yang juga menjadi sumber kerugian dan kerusakan sosial.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa ketiga hal tersebut diletakkan sebagai tugas utama di pundak Kapolri.
Menutup pidatonya di depan jajaran Polri, Presiden Prabowo juga menegaskan integritasnya dalam penugasan di institusi kepolisian.
"Di awal pemerintahan saya hormati Anda, saya tidak tahu-tahunya saya tidak titip satupun pejabat Saya tidak titip bener Kapolri."
Pernyataan ini menggarisbawahi komitmen Presiden untuk menjaga profesionalisme Polri dan memastikan fokus pada tiga tugas utama yang telah ditetapkan, tanpa adanya intervensi atau 'titipan' politik dalam penempatan pejabat.***
Editor: Aspari AR





Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan Anda di situs resmi kami