Risma Tinjau Langsung Lokasi Gedung Ambruk di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo
PROLINK🌏News
SIDOARJO - Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Tri Rismaharini, meninjau langsung lokasi ambruknya salah satu gedung di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Selasa (30/9/2025). Kedatangan mantan Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) ini bertujuan untuk memantau proses evakuasi korban pasca-runtuhnya bangunan bertingkat tersebut.
Risma tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB didampingi pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo, Tim Badan Penanggulangan Bencana, serta sejumlah relawan. Setibanya di area pondok pesantren, Risma tampak tertegun menyaksikan kondisi reruntuhan, terutama mengingat masih ada sejumlah santri yang belum berhasil dievakuasi.
Dalam kunjungannya, mantan Wali Kota Surabaya itu sempat berdiskusi intensif dengan tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya mengenai langkah-langkah percepatan proses evakuasi.
“Kalau bisa ini diupayakan ada semacam alat penahan konstruksi model T agar proses evakuasinya bisa lancar. Kemudian bikin parit,” saran Risma kepada tim penyelamat di lokasi.
Dukungan Moral dan Pemantauan Bantuan
Usai meninjau reruntuhan, Risma melanjutkan kunjungan ke posko penanggulangan bencana. Di sana, ia bertemu langsung dengan puluhan keluarga santri yang menanti kabar kerabat mereka. Di hadapan para keluarga, Risma menyampaikan duka mendalam atas musibah ini.
“Panjenengan semua yang sabar nggeh (ya), ini adalah ujian. Terutama untuk santri yang saat ini masih dalam proses evakuasi, kami doakan yang terbaik. Kita doakan juga kepada petugas yang saat ini sedang berjuang melakukan evakuasi,” ujar Risma dengan nada haru, memberikan dukungan moral.
Tak hanya memberikan dukungan, Risma juga meninjau pusat data penanggulangan bencana dan dapur umum. Hal ini dilakukan untuk memastikan jumlah korban yang sedang mendapat perawatan intensif di rumah sakit, sekaligus memantau ketersediaan kebutuhan logistik dan makanan bagi keluarga korban yang masih bertahan di posko.
Kehadiran Risma di lokasi bencana mendapat perhatian dari warga sekitar dan keluarga santri. Kehadirannya diharapkan dapat mempercepat koordinasi penanganan dan memberikan suntikan moral bagi para korban maupun tim evakuasi yang bertugas.
Total Korban dalam Proses Evakuasi
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, di Posko SAR dekat lokasi kejadian, menyampaikan data terbaru mengenai korban. Basarnas memperkirakan hingga saat ini masih ada 38 santri yang terjebak di bawah reruntuhan gedung mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny.
“Berdasarkan informasi dari pihak pondok pesantren, terdapat kurang lebih sebanyak 140 santri yang menjadi korban, di mana 102 di antaranya telah dievakuasi,” kata Nanang.
Nanang menjelaskan lebih lanjut bahwa dari 102 santri yang berhasil dievakuasi, 91 di antaranya melakukan evakuasi mandiri sesaat setelah kejadian.
Sementara 11 santri lainnya berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan oleh tim SAR gabungan sejak proses evakuasi dimulai pada Senin (29/9) petang. Tim gabungan masih terus berjuang keras untuk mengevakuasi 38 santri yang diperkirakan masih tertimbun.***
Editor: Aspari AR




Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan Anda di situs resmi kami