Kronologi Ledakan di SMAN 72 Jakarta dan Respons Pemerintah

PROLINK🌏News Media



JAKARTA = Sebuah insiden ledakan mengguncang lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 72 Jakarta di Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat, 7 November 2025, siang. Peristiwa ini terjadi saat pelaksanaan salat Jumat dan menyebabkan puluhan siswa mengalami luka-luka.




Insiden ledakan ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 12.09 WIB, tepatnya di area masjid atau mushola sekolah. Berdasarkan keterangan saksi dan pejabat, terjadi dua kali ledakan.

Ledakan Pertama, Terdengar di area masjid/mushola saat khotbah Jumat baru selesai dan menjelang iqamah. Beberapa sumber menyebutkan ledakan pertama terjadi di lantai tiga musala atau di bagian belakang.

Ledakan Kedua, Menyusul beberapa menit kemudian, dikabarkan terjadi di dekat pintu masuk masjid/mushola atau di area belakang kantin sekolah.

Jumlah korban luka-luka dilaporkan mencapai 54 siswa,  Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus menyebutkan terdapat 27 korban luka berat dan luka ringan yang sedang menjalani perawatan, memastikan tidak ada korban meninggal dunia.

Para korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit, termasuk RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi, untuk mendapatkan pertolongan medis.

Pasca-kejadian, aparat kepolisian, termasuk tim Gegana/Jibom dari Polda Metro Jaya, segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan sterilisasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Garis polisi dipasang dan area sekolah dijaga ketat oleh aparat gabungan TNI-Polri.

Polisi juga dilaporkan telah mengamankan satu terduga pelaku dan menemukan sejumlah barang bukti, termasuk benda mencurigakan seperti botol kaleng yang diduga pemicu ledakan, serta senjata laras panjang yang kemudian dipastikan Wamenko Polkam sebagai senjata mainan.

Insiden ini mendapat perhatian serius dari pemerintah dan legislatif. Beberapa pejabat tinggi langsung mengunjungi lokasi dan rumah sakit tempat korban dirawat.
Kunjungan Wamenko Polkam
Wamenko Polkam Lodewijk Freidrich Paulus meninjau langsung SMAN 72 Jakarta pada Jumat sore.

Beliau memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dan total 27 korban sedang dirawat.

Wamenko Polkam menekankan bahwa penyebab pasti dan motif ledakan masih dalam proses penyelidikan mendalam oleh tim forensik dan kepolisian. Beliau juga meminta publik untuk tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa peristiwa ini adalah aksi terorisme.

Beliau mengklarifikasi temuan senjata di lokasi kejadian adalah senjata mainan, bukan senjata api sungguhan.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad turut menyampaikan keprihatinan mendalam dengan menjenguk langsung para korban di RS Islam Cempaka Putih.

Dasco menyampaikan duka cita dan keprihatinan atas insiden yang tidak terduga ini.

Beliau melihat langsung kondisi korban, di mana ada yang luka ringan hingga memerlukan operasi. Beliau berharap para korban segera pulih.

Dasco didampingi Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman dan Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad dalam kunjungan tersebut, menunjukkan dukungan moril dari berbagai pihak.

Hingga berita ini diturunkan, motif dan penyebab pasti ledakan masih diselidiki. Polisi tengah mendalami segala kemungkinan, termasuk dugaan balas dendam atau upaya bunuh diri yang dikaitkan dengan kesaksian siswa mengenai dugaan pelaku adalah korban bully. Pihak berwenang juga telah membuka posko informasi korban di rumah sakit untuk membantu keluarga.***

Editor: Aspari AR











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kartu Pendalungan dan Bestari Resmi Dinyatakan Tidak Berlaku, Diganti Kartu Amanah

Tiga Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Dua Motor di Probolinggo

SMPN 2 Makassar Diduga Jadi Sarang Pungli Seragam dan Calo SPDB,Ketua Pandawa Pattingalloang Desak Investigasi dan Melakukan Aksi Demonstrasi