Pengembalian Tarif Pelayanan Kapal di Pelabuhan DABN Probolinggo Disambut Positif Pengusaha Bongkar Muat
PROLINK🌏News
PROBOLINGGO – PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang mengelola Pelabuhan Probolinggo, Jawa Timur, mengumumkan langkah strategis untuk menyesuaikan kembali tarif pelayanan jasa kepelabuhanan. Penyesuaian ini berupa pengembalian tarif kapal ke skema tahun sebelumnya, sebuah kebijakan yang langsung disambut baik dan menuai apresiasi dari kalangan pengusaha bongkar muat dan pengguna jasa pelabuhan.
Keputusan DABN untuk memberlakukan kembali tarif lama ini merupakan bagian dari upaya manajemen dalam menanggapi masukan dari pelaku usaha serta untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi logistik di Pelabuhan Probolinggo. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif dan meringankan beban operasional bagi perusahaan bongkar muat (PBM).
- Pemicu Perubahan: Meskipun rincian spesifik mengenai tarif sebelumnya tidak disebutkan, langkah ini mengindikasikan adanya evaluasi internal atas penetapan tarif yang berlaku saat ini.
- Reaksi Pelaku Usaha: Kalangan pengusaha bongkar muat menyatakan "lega" atas kebijakan ini. Mereka meyakini bahwa pengembalian tarif ke tingkat sebelumnya akan berdampak signifikan pada penurunan biaya logistik secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan volume kegiatan di Pelabuhan DABN.
Pelabuhan DABN, sebagai salah satu gerbang maritim penting di Jawa Timur, terus berupaya melakukan pembenahan, termasuk memastikan struktur biaya yang kompetitif. Kebijakan pengembalian tarif ini diharapkan dapat memperkuat komitmen DABN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor kepelabuhanan.
Langkah selanjutnya yang dinantikan oleh para pelaku usaha adalah implementasi teknis dan sosialisasi rinci mengenai tarif lama yang akan diberlakukan, serta komitmen DABN untuk menjaga stabilitas kebijakan tarif di masa mendatang.
Keputusan PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) untuk mengembalikan tarif pelayanan kapal dan jasa kepelabuhanan ke skema yang berlaku pada tahun sebelumnya dipicu oleh kontroversi atas kenaikan tarif yang signifikan pada sejumlah layanan inti. Kenaikan tersebut sempat memicu protes keras dari asosiasi pengguna jasa dan bahkan mendapat teguran langsung dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kenaikan tarif yang dipermasalahkan tersebut diketahui telah ditetapkan melalui Surat Edaran Direksi Nomor: DIR001/DABN/SEDIR/III/2024 yang berlaku efektif pada Maret 2024. Data perbandingan menunjukkan adanya lonjakan biaya yang memberatkan, terutama pada jasa-jasa yang memiliki dampak langsung terhadap biaya logistik.
Salah satu contoh kenaikan yang paling disorot adalah pada layanan:
Jenis Layanan dan Tarif Lama (Sebelum Kenaikan) dan Tarif Baru (SE DIR001/DABN/SEDIR/III/2024) Kenaikan.
- Jasa Timbang (Weighing Services) Sekitar Rp 900 per ton Mencapai Rp 1.600 per ton Kenaikan ± 77%
Kenaikan drastis ini dinilai tidak sejalan dengan semangat pemerintah untuk menekan biaya logistik (high cost economy) dan membuat biaya operasional di Pelabuhan DABN menjadi kurang kompetitif dibandingkan dengan pelabuhan lain, seperti yang dikelola oleh PT Pelindo di wilayah yang sama.
Pengembalian tarif ke tingkat yang lebih rendah merupakan respons DABN terhadap tekanan dan masukan dari berbagai pihak, termasuk:
- Instruksi Pemerintah Daerah: Gubernur Jawa Timur (pada saat itu) disebut sempat menyatakan ketidaksetujuannya secara tegas atas kenaikan tarif ini dan menginstruksikan agar penetapan tarif ditinjau ulang dan dikembalikan ke posisi sebelumnya.
- Protes Asosiasi: Asosiasi pengguna jasa kepelabuhanan menyoroti kenaikan tersebut yang dinilai tidak melalui proses konsultasi dan kesepakatan yang memadai sesuai dengan regulasi Kementerian Perhubungan.
Dengan pengembalian tarif ke skema lama, para pengusaha bongkar muat dan pengguna jasa kini merasa lega karena biaya operasional mereka akan kembali normal. Kebijakan ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan pengguna jasa terhadap pengelolaan Pelabuhan DABN sebagai salah satu alternatif pelabuhan dengan biaya yang efisien dan kompetitif di Jawa Timur.***
Editor: Aspari AR





Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan Anda di situs resmi kami