Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kembali melempar "bom waktu" politik yang kini meledak di hadapannya.
PROLINK🌏News
JAKARTA - Dalam sebuah forum ekonomi, Menteri keuangan Republik Indonesia Purbaya Yudhi Sadewa, melontarkan pernyataan yang sangat sensitif.
Menurutnya, rakyat Indonesia "lebih makmur di era SBY dibandingkan era Jokowi".
Sontak, pernyataan ini menyulut api kemarahan dari para barisan pendukung setia mantan Presiden Jokowi.
Tak butuh waktu lama, kelompok relawan Laskar Cinta Jokowi (LCJ) langsung melancarkan "serangan balik" yang keras.
Mereka menuding pernyataan Purbaya tidak berdasarkan data yang valid, hanyalah opini pribadi dan merupakan upaya murah untuk mencari popularitas dengan cara menyerang warisan pemerintahan Jokowi.
Tuntutan mereka pun tidak main², mereka meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengevaluasi dan mencopot Purbaya dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan.
"Pernyataan itu tidak mencerminkan tanggung jawab seorang pejabat negara. Tidak berdasar data, hanya opini pribadi yang berpotensi memecah belah. Kami minta Presiden Prabowo segera mengevaluasi dan mencopot Purbaya", tegas Koordinator LCJ, Suhandono Baskoro, selasa (11/10).
Akar dari perdebatan ini adalah perbedaan filosofi ekonomi.
Menurut Purbaya, pertumbuhan ekonomi di era SBY lebih sehat karena didorong oleh sektor swasta dan perbankan.
Sementara itu di era Jokowi, pertumbuhan lebih banyak ditopang oleh "suntikan dana" dari belanja negara dan proyek² infrastruktur.
Namun argumen ini dibantah keras oleh para relawan Jokowi.
Mereka menyajikan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa angka kemiskinan nasional justru terus menurun secara signifikan selama masa kepemimpinan Jokowi, dari 10,96% pada 2014 menjadi 9,03% pada 2024.
Kini Menkeu Purbaya kembali menjadi pusat kontroversi.
Setelah sebelumnya viral karena "menakut-nakuti" Prabowo dengan ramalan kejatuhan rezim, kini beliau harus berhadapan langsung dengan barisan loyalis dari rezim sebelumnya.
Sebuah babak baru yang membuktikan bahwa di dunia politik, membanding-bandingkan era adalah cara tercepat untuk memancing keributan.***
Editor: Aspari AR


Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan Anda di situs resmi kami