Tingginya Penolakan Vaksinasi, 7.779 Anak di Pamekasan Gagal Imunisasi Tambahan Serentak
PROLINK🌏News
PAMEKASAN - Pelaksanaan Imunisasi Tambahan Serentak (ITS) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, pada Jumat (10/10/2025) terhambat oleh tingginya angka penolakan dari orang tua. Akibatnya, sebanyak 7.779 anak gagal mendapatkan vaksinasi tambahan yang sangat penting, terutama di tengah merebaknya kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti campak.
Dari total target sasaran 60.754 anak, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan hanya berhasil memvaksinasi 52.975 anak. Data ini menunjukkan bahwa hampir 13% dari target keseluruhan belum terjangkau oleh program imunisasi.
Faktor Penolakan dan Implikasinya
Penolakan imunisasi dilaporkan menjadi kendala utama di berbagai wilayah Pamekasan. Berdasarkan temuan di lapangan, penolakan ini didominasi oleh kekhawatiran orang tua terhadap efek samping pasca-vaksinasi, seperti demam ringan, serta adanya isu-isu yang tidak berdasar mengenai keamanan dan kehalalan vaksin.
Padahal, program Imunisasi Tambahan Serentak ini dilaksanakan sebagai upaya krusial untuk:
Menutup Kesenjangan Imunisasi: Memastikan anak-anak yang terlewat atau belum mendapatkan imunisasi lengkap terlindungi.Mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB): Meningkatkan kekebalan kelompok (herd immunity) untuk memutus rantai penularan penyakit menular.
Tingginya angka anak yang tidak tervaksinasi ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan otoritas kesehatan, mengingat Pamekasan sebelumnya telah menghadapi kasus KLB campak dan peningkatan angka kematian akibat penyakit tersebut. Anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi tambahan ini berisiko tinggi terinfeksi dan mengalami komplikasi serius, terutama jika mereka tinggal di wilayah dengan cakupan imunisasi yang rendah.
Langkah Tindak Lanjut Pemerintah Daerah
Menyikapi data yang mengkhawatirkan ini, Dinkes Pamekasan bersama dengan instansi terkait dan tokoh masyarakat berencana untuk meningkatkan upaya edukasi dan sosialisasi door-to-door. Langkah persuasif ini bertujuan untuk meyakinkan orang tua mengenai keamanan dan manfaat vaksinasi. Pihak berwenang juga menekankan pentingnya peran ulama dan tokoh agama setempat untuk melawan isu-isu hoaks seputar vaksinasi dan memastikan program kesehatan ini dapat berjalan optimal demi perlindungan seluruh anak di Pamekasan.***
Editor: Aspari AR


Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan Anda di situs resmi kami