Kapolda Sulsel Baru Disambut Aksi Unjuk Rasa: Jurnalis, LSM, dan Ormas Tuntut Penegakan Hukum Tegas

PROLINK🌏News Media



MAKASSAR - Kedatangan Kapolda Sulawesi Selatan yang baru disambut aksi unjuk rasa gabungan dari jurnalis, LSM, dan organisasi masyarakat (ormas) di depan Mapolda Sulsel, Selasa (selasa/11/2025). Aksi tersebut digelar sebagai bentuk desakan agar Kapolda baru segera menindak tegas oknum-oknum polisi yang diduga melakukan pelanggaran ham berat dan mencoreng nama institusi Polri.




Koordinator aksi yang juga Ketua DPD Lembaga Poros Rakyat Indonesia, A. Agung, SH., CLA, didampingi jenderal lapangan Mulyadi, menegaskan bahwa aksi damai ini merupakan panggilan moral untuk menegakkan hukum yang berintegritas. “Kami datang membawa suara kebenaran dan keadilan. Polri harus bersih dari oknum-oknum yang merusak citra lembaga,” tegas Agung.

Dalam orasinya, Agung mengungkap dugaan perilaku tidak profesional yang dilakukan oleh sejumlah penyidik di lingkungan Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel, seperti penyalahgunaan wewenang, manipulasi berkas perkara, hingga tindakan intimidasi terhadap pihak tertentu.

Menurutnya, tindakan tersebut bukan hanya melanggar kode etik kepolisian, tetapi juga mencederai rasa keadilan masyarakat. “Kapolda baru harus turun tangan langsung untuk membersihkan tubuh Polri dari praktik busuk seperti ini,” ujarnya.

Selain menyoroti perilaku oknum penyidik, massa aksi juga menuntut agar sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam kejahatan korporasi segera ditangkap dan diproses hukum.

Agung menyebut nama Hj. Wafia Syahrir dan H. Abd. Rahmad sebagai pihak yang harus segera ditindak secara hukum. Tak hanya itu, mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Agus Haerul, serta Iskandar Efendi, M. Rivai, Edwin Sabunga, dan Al Afriandi selaku Kabag Irwasda Polda Sulsel, juga didesak untuk diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) dan diproses hukum bila terbukti terlibat.

Agung berharap Kapolda baru dapat membawa semangat reformasi dan menjadi agen perubahan dalam memperbaiki citra kepolisian di mata publik. “Kami tidak ingin penegakan hukum hanya menjadi slogan. Sudah saatnya Polri menunjukkan integritas dengan tindakan nyata dan transparan,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kapolda Sulsel belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi dan tuntutan yang disampaikan oleh para demonstran. Masyarakat dan elemen sipil kini menunggu langkah konkret Kapolda baru dalam membersihkan institusi kepolisian dari praktik korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran ham berat lainnya.***


Editor: Aspari AR
Sumber/Peliput: Arifin sulsel












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kartu Pendalungan dan Bestari Resmi Dinyatakan Tidak Berlaku, Diganti Kartu Amanah

Tiga Nyawa Melayang dalam Kecelakaan Dua Motor di Probolinggo

SMPN 2 Makassar Diduga Jadi Sarang Pungli Seragam dan Calo SPDB,Ketua Pandawa Pattingalloang Desak Investigasi dan Melakukan Aksi Demonstrasi